Minggu, 25 Maret 2012

Icon - Icon Kota Bandung part 3

19. Trans Studio Bandung


Trans Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan terbesar di dunia yang dikelola oleh Trans Corp. Trans Studio Bandung adalah taman bermain di dalam ruangan kedua yang dibangun untuk menyusul kesuksesan Trans Studio Makassar yang dibangun pada tahun tahun 2009. Wahana yang disajikan diberi nama sesuai dengan program-program yang ada di Trans TV ataupun Trans7. Harga tiket masuk Trans Studio Bandung adalah:

Senin s/d Jumat : Rp. 150.000,- ( Seratus lima puluh ribu rupiah )
Sabtu - Minggu / Hari Libur : Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu rupiah )

Tambahan Rp. 200.000,- ( Dua ratus ribu rupiah ) untuk VIP Pass, jika kita ingin selalu nomor satu di setiap antrian.

Berlaku untuk seluruh wahana dan atraksi sepuasnya atau dapat berkali-kali.

Tiket masuk Trans Studio menggunakan kartu Mega Cash, harga kartu adalah Rp. 10.000,-. Kartu Mega Cash dapat digunakan untuk melakukan transaksi di semua outlet di dalam Trans Studio Theme Park.

20. Dago Plaza


Dago Plaza atau biasa disingkat DAPLA ini terletak di JL. Ir. H. Djuanda No 61 – 63 Bandung. Saat ini Dago Plaza telah berubah konsep menjadi "Entertainment Building" yang katanya menyediakan berbagai tempat untuk hang out anak muda dan eksekutif muda (dengan umur antara 15 s/d 40 tahun ) dan siapapun diluar umur tersebut tetapi masih berjiwa muda. Setiap malam minggu Dapla ini sering dipenuhi oleh anak anak Bandung ataupun dari luar kota yang sekedar ingin nongkrong ataupun berkumpul bersama klubnya masing masing.

21. Bukit Bintang


Bandung terkenal sebagai kota di dalam ‘mangkuk’ karena dikelilingi oleh pegunungan dan bukit. Ketika malam tiba, melihat kota Bandung dari bukit di kejauhan menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Sebut saja Dago Pakar, Punclut atau Caringin Tilu (Cartil) yang menjadi tujuan wisatawan saat malam. Tempat-tempat tinggi dimana pengunjung bisa melihat Bandung dari kejauhan tersebut biasa disebut “Bukit Bintang” oleh remaja-remaja yang sudah sering ke sana. Dari namanya, Bukit Bintang, sudah bisa diartikan sebagai tempat tinggi untuk melihat bintang lebih dekat dan lebih jelas. Bintang yang dimaksud bisa berarti ribuan bintang yang ada di langit, atau lampu-lampu kota di malam hari yang seolah menjadi bintang itu sendiri.

22. Cireng

Cireng (singkatan dari aci goreng, bahasa Sunda untuk 'tepung kanji goreng') adalah makanan ringan yang berasal dari daerah Sunda yang dibuat dengan cara menggoreng campuran adonan yang berbahan utama tepung kanji. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa. Makanan ini cukup terkenal pada era 80-an. Bahan makanan ini antara lain terdiri dari tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, daun bawang dan minyak goreng.

Seiring dengan perkembangan zaman, cireng telah terinovasi hingga variasi rasa yang ada mencakup daging ayam, sapi, sosis, baso, hingga keju dan ayam teriyaki. Sekarang Cireng tidak hanya terdapat di Priangan saja, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru Nusantara. Cireng yang dulu pada umumnya dijual oleh pedagang yang menaiki sepeda dengan peralatan membuat Cireng di bagian belakang sepedanya, bahkan telah tersedia online.

23. Monumen Bandung Lautan Api


Monumen Bandung Lautan Api, merupakan monumen yang menjadi markah tanah Bandung. Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumihangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha.

Monumen ini berada di tengah-tengah kota yaitu terletak di kawasan Lapangan Tegallega. Monumen ini menjadi salah satu monumen terkenal di Bandung. Monumen ini menjadi pusat perhatian setiap tanggal 23 Maret mengenang peristiwa Bandung Lautan Api.

24. Saritem


Saritem adalah sebuah lokalisasi yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Lokalisasi ini terletak di dekat stasiun kereta. Tepatnya di antara jalan Astana Anyar dan Gardu Jati. Dari dulu berkali-kali diumumkan akan ditutup tapi tak pernah terjadi. Di depan jalan ini didirikan pesantren Dar Al Taubah, yang ironisnya menjadi pintu gerbang kompleks lokalisasi ini.

Saritem berdiri jauh sebelum kemerdekaan RI, dan konon didirikan sehubungan dengan pembuatan jalan kereta api di akhir abad 19.

Dengan adanya Perda Kota Bandung No. 11/1995, efektif mulai November 2006 semua kompleks lokalisasi mulai dihapuskan. Semua kegiatan lokalisasi Saritem diakhiri pada 17 April 2007 pukul 24.00, dan Saritem ditutup pada 18 April 2007 pukul 09.00 WIB.

Nah yang terakhir nih, tentunya merupakan salah satu hal yang menjadi Icon dari kota Bandung yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia yaitu :

25. Mojang Priangan






Ada salah satu faktor yang membuat para wisatawan betah bermain dan wisata ke kota Bandung yaitu adanya Mojang Priangan alias Mojang Bandung tea yang terkenal gareulis (cantik-cantik). Siapa mojang Bandung tersebut? bisa dibilang gadis dari kota Bandung asli. Tapi tentunya agans agans juga jangan lupa kalau selain memiliki Mojang Mojang yang cantik, Bandung juga tentunya memiliki Jajaka Jajaka Kasep (Ganteng) yang tentunya ga boleh di kesampingkan, yah termasuk ane lah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar