Minggu, 25 Maret 2012

Icon - Icon Kota Bandung part 2

9. Monju: Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat


Monju adalah singkatan atau mungkin kata umum yang biasa digunakan untuk menyebut Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Seperti pada umumnya sebuah monumen lain, Monju dibangun untuk mengenang heroiknya para pahlawan-pahlawan asal Jawa Barat yang berjuang mati-matian melawan penjajah. Bentuk monumen ini cukup unik, menyerupai sebuah bambu runcing yang menjadi senjata andalan para pejuang dalam merebut kemerdekaan. Lokasinya ada di Jalan Dipati Ukur, depan kampus Unpad. Tidak jauh dari Monju, tepatnya di sebelah selatannya terdapat Gedu Sate yang juga cukup popular sebagai objek untuk city tour di Bandung.

10. Jaipongan


Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun 1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat Nusantara, khususnya Jawa Barat. Meskipun termasuk seni tari kreasi yang relatif baru, jaipongan dikembangkan berdasarkan kesenian rakyat yang sudah berkembang sebelumnya, seperti Ketuk Tilu, Kliningan, serta Ronggeng. Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong" yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Dari tarian itu muncul beberapa nama penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi. Awal kemunculan tarian tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media cetak, nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta.

11. Grand Hotel Preanger

Grand Hotel Preanger adalah hotel 5-bintang terletak di pusat kota Bandung adalah salah satu hotel besar dan tertua di Bandung. Pada tahun 1884, ketika para Priangan planters (pemilik perkebunan di Priangan ) mulai berhasil dalam usaha pertanian dan perkebunan di sekitar kota Bandung - dahulu bernama Priangan - mereka mulai sering datang untuk menginap dan berlibur ke Bandung. Kebutuhan mereka disediakan oleh sebuah toko di Jalan Groote Postweg (sekarang Jalan Asia Afrika). Tetapi kemudian toko itu bangkrut, sehingga pada tahun 1897 oleh seorang Belanda bernama W.H.C. Van Deeterkom toko itu diubah menjadi sebuah hotel dan diberi nama Hotel Preanger Kemudian pada tahun 1920 berubah menjadi Grand Hotel Preanger .

12. Gunung Tangkuban Parahu


Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.

13. Jalan Dago


Jalan Dago adalah nama lama jalan Ir. H. Juanda di Bandung. Walaupun saat ini nama jalan tersebut telah diubah secara resmi, penduduk Bandung masih sering merujuk jalan itu dengan nama Dago. Sepanjang jalan ini dapat ditemui berbagai rumah makan, pusat perbelanjaan, butik, toko-toko dan pusat hiburan terkemuka. Selain itu juga terdapat Rumah Sakit Santo Boromaeus dan Institut Teknologi Bandung.

14. Keripik Maicih

Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari umbi-umbian, buah-buahan atau sayutan yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari kesemuanya. Keripik yang paling terkenal adalah keripik Maicih dari Bandung dan terkenal di seluruh Indonesia, serta dijuluki "Keripik Setan". Recommended deh buat agans yang suka kuliner makanan pedas.

15. Gedung Merdeka


Gedung Merdeka di jalan Asia-Afrika, Bandung, Indonesia, adalah bersejarah gedung yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Kini gedung ini digunakan sebagai museum yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika yang merupakan cikal bakal Gerakan Non-Blok pertama yang pernah digelar disini tahun 1955. Halaman depan gedung ini sampai memanjang ke arah jalan Braga sekarang sering digunakan sebagai spot untuk foto-foto baik foto formal ataupun foto foto iseng oleh warga sekitar ataupun pengunjung dari kota lain.

16. Kawah Putih


Kawah Putih adalah danau kawah dan tempat wisata di kawah gunung berapi sekitar 50 km selatan Bandung di Jawa Barat di Indonesia. Kawah Putih (7.10 ° LS 107,24 ° E) adalah salah satu dari dua kawah yang membentuk Gunung Patuha , sebuah andesitik Stratovolcano (sebuah "komposit" gunung api). Gunung Patuha merupakan salah satu banyak gunung berapi di Jawa . Kawah Putih dibuka untuk pengunjung pada tahun 1987. Danau itu sendiri adalah 2.430 meter di atas permukaan laut sehingga iklim lokal sering cukup dingin (suhu sering sekitar 10 derajat celsius).

17. Cepot


Cepot atau Astrajingga adalah salah satu karakter Wayang Golek dalam wayang Sunda. Cepot adalah karakter panakawan wayang golek bersama Petruk dan Dawala, yang dalam bahasa aslinya Mahabarata atau Ramayana. Cepot adalah salah satu anak Semar. Cepot adalah karakter pedesaan dari desa fiksi Tumaritis, di sana ia tinggal bersama Semar ayahnya dan dua saudaranya, Petruk dan Dawala. Cepot lucu dan easy going. Cepot adalah karakter favorit maestro wayang golek Asep Sunandar Sunarya.

18. Stadion Si Jalak Harupat


Si Jalak Harupat adalah suatu stadion olahraga yang berlokasi di desa Kopo dan Cibodas, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Nama Si Jalak Harupat diambil dari julukan salah seorang pahlawan nasional dari Bojongsoang, Bandung yaitu Otto Iskandardinata. Kini stadion tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Bandung. Persikab Bandung, yang merupakan wakil Kabupaten Bandung di Liga Indonesia menjadikan stadion tersebut sebagai kandangnya. Begitu pula dengan tim sekota Persikab, Persib yang menjadikan stadion ini sebagai homebase mereka. Stadion ini dibangun mulai Januari 2003 pada saat Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati Obar Sobarna. Selanjutnya diresmikan pada hari jadi Kabupaten Bandung ke 364, tanggal 26 April 2005 oleh Agum Gumelar yang menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar